Pages


widgets

Proses Pengolahan Batok Kelapa Menjadi Kerajinan




Pada saat ini limbah dari batok kelapa sering dibuang sia-sia tanpa tahu sisi kegunaan yang istimewa dari batok kelapa tersebut,akan tetapi limbah dari batok kelapa tersebut dapat disulap menjadi berbagai kerajinan yang sangat berguna dan bernilai jual yang tinggi.Contohnya adalah tas,lampu,tempat tissu,dompet,gelas,hiasan dinding dan masih banyak lagi.

Berikut proses pembuatan tas batok kelapa menjadi tas
·         Siapkan alat dan bahan yakni, gergaji besi, amplas kasar-halus, pensil, bor untuk melubangi, vernis, kuas, tali, dan batok kelapa.
·         Belah batok kelapa menjadi dua bagian
·         Gerus permukaan kasar batok dengan menggunakan parang
·         Setelah digerus dan dipastikan gak ada sisa-sisa sabut kelapa, silahkan diamplas menggunakan amplas kasar
·         untuk membuat sisi kanan dan kiri tas, gambar bentuk tas yang diinginkan kemudian potong dengan menggunakan gergaji besi.
·         Setelah terbentuk bagian yang diinginkan, gunakan amplas halus untuk membuat permukaan semakin licin dan mengkilap.
·         selanjutnya saatnya mengkilapkannya menggunakan vernis. Ada beberapa warna vernis yang bisa dipilih. Yang saya gunakan adalah vernis dengan warna coklat kehitaman untuk membuatnya terlihat lebih elegan.
·         untuk menyatukan satu bagian ke bagian yang lain dapat dilakukan dengan melubangi pinggiran batok dengan menggunakan bor. Proses pelubangan ini untuk lubang jahit restleting.
·         Setelah resleting dijahit, rekatkan kain di bagian dalam batok kelapa. Pastikan satu kain tersebut menghubungkan satu bagian batok dengan bagian lainnya.
·         pasanglah tali panjang untuk membuatnya sebagai tas untuk hasil akhir.



Berikut proses pembuatan limbah batok kelapa menjadi tempat tisu
Bahan –bahan yang dibutuhkan sebagai berikut :
·         Satu butir kelapa yang utuh berukuran sedang jangan terlalu besar
·         Tatakan Kayu berukuran 12x12cm, bisa juga  tatakan berbentuk bulat dengan diameter 12cm
·         Kawat besi  30cm
·         Tali anyaman dari gedebong/pelepah pisang
·         kabel dan lampu tidur kecil yang berwarna-warni
Alat-alat yang dibutuhkan :
·         Golok/pisau  untuk mengupas dan menghilangkan serabut kelapa
·         Ampelas/beling dari pecahan gelas untuk menghaluskan permukan Batok, lebih cepat menggunakan gurinda mesin atau ampelas mesin.
·         Bor listrik
·         Pernis/sirlak/pilok clear
Cara Pembuatan:
·         Kupas kelapa sehingga terlihat butiran batok kelapa bulat
·         bersihkan permukaan batok kelapa dengan ampelas/beling
·         buat pola menggunakan pinsil diatas permukaan batok yang telah halus
·         lubangi bagian atas dengan gergaji besi untuk tempat lampu
·         keluarkan kelapa dengan dicongkel sedikit demi sedikit
·         beri lobang dengan bor listrik sesuai pola yang telah dibuat
·         setelh selesai melubangi sesuai pola baru kita membuat dudukan untuk menggantungkan lampu
·         tanjapkan kawat pada dudukan kayu yang ada , kemudian bentuk melengkung seperti dahan, pasang kabel dan dudukan lampu mengikuti kawat tadi, setelah itu baru dibungkus dengan lilitan tali dari pelepas pisang agar terlihat seperti batang kayu asli.
·         setelah itu baru pasangkang batok kelapa menggantung seperti buah pada kawat/batang tersebut, jangan lupa bikin daun dari batok atau tapas kelapa untuk menambah keindahan lampu tersebut
·         dan tahap terakhir cat lampu hias dengan pernis atau pilok clear supaya terlihat mengkilap.


Proses Pembuatan Limbah Kotoran Sapi Menjadi Biogas


Cara Pembuatan :

 • Kotoran sapi dicampur dengan air hingga terbentuk pada bak penampung sementara.

• Pada saat pengadukan sampah di buang dari bak penampungan.

• Pengadukan dilakukan hingga terbentuk lumpur dari kotoran sapi.


• Lumpur dari bak penampungan sementara kemudian di alirkan ke digester. 

• Pada pengisian pertama digester harus di isi sampai  penuh.

• Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak 1 liter dan isi rumen segar dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5 karung untuk kapasitas digester 3,5 - 5,0 m2. Setelah digester penuh, kran gas ditutup supaya terjadi proses fermentasi.

• Gas metan sudah mulai di hasilkan pada hari 10 sedangkan pada hari ke -1 sampai ke - 8 gas yang terbentuk adalah CO2. Pada komposisi CH4 54% dan CO2 27% maka biogas akan menyala.

• Pada hari ke -14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14 ini kita sudah bisa menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau seperti bau kotoran sapi.

• Digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinu sehingga dihasilkan biogas yang optimal.

• Kompos yang keluar dari digester di tampung di bak penampungan kompos. Kompos cair di kemas ke dalam deregent sedangkan jika ingin di kemas dalam karung maka kompos harus di keringkan.




Proses Pengolahan Limbah Kertas Menjadi Pulp





Pemanfaatan kembali kertas bekas secara langsung untuk penggunaan lain merupakan upaya penghematan terhadap peningkatan kebutuhan kertas dari serat asli.  Berikut pengolahan kertas yang tidak berguna menjadi pulp:
Disiapkan kertas bekas yang akan di daur ulang
Kertas bekas direndam dalam air, 
Kertas bekas yang digunakan sebagai bahan baku disobek kecil-kecil. 
Kertas bekas yang telah dipotong direndam di dalam ember berisi air dan                     dicampurkan dengan bahan pemutih sebanyak 10 ml selama 20 jam.
Kemudian hasil rendaman tersebut ditiriskan.
Kertas bekas yang telah direndam lalu direbus dengan suhu 100oC                                 selama 1 jam. 
Setelah itu hasil rebusan didinginkan.
Lem PVAC ditambahkan ke dalam kertas bekas kemudian campuran                             tersebut dihancurkan dengan menggunakan blender sehingga                                       membentuk bubur kertas/pulp
Dituangkan ke dalam bingkai cetak yang dilapisi bingkai kosong sebagai                     penahan agar pulp tidak merembes keluar bingkai cetak.
Cetakan kosong diangkat, lalu cetakan ber-screen yang dilekati bubur                         kertas dihadapkan ke papan tripleks sebagai bidang pencetak 
Kemudian cetakan tersebut ditempelkan pada papan tripleks. 
Kandungan air dalam pulp diserap dengan menggunakan spons sambil                       ditekan. 
Kemudian cetakan diangkat dan kertas dikeringkan dengan cara                                   dianginkan ditempat yang teduh. 
Setelah kurang lebih 14 jam dan kertas masih sedikit lembab, kertas yang                     berada di papan tripleks dilepaskan.
Kertas disetrika.

 Alat dan Bahan Proses 
Penyablonan , Alat dan bahan pada proses penyablonan terdiri dari alat pencetak sablon, bahan sablon dan proses penyablonan. Untuk                               mencetak dasar sablon menggunakan computer untuk merancang                               desain ,motif yang akan digambar/dibuat sesuai dengan motif yang                             diinginkan.

Bahan Penyablonan 
Sreen
Alat-alat sablon
Tinta khusus sablon
Autosol 3000
1 botol (250 ml)
Pengencer M4 (500 ml)
Taaggle sesuai kebutuhan. 
Alat-alat Pembantu antara lain : 
Sabun colek 1 bungkus sedang
Kain katun;Hair dryer
Kartu nama bekas
Air ledeng
Minyak sayur 50 ml
Spray air 
Koran kertas bekas 
Penjepit screen 
Meja kaca 1 set
Kalender bekas
Solatif;Cutter
Thinner
Cangkir dan pengaduk. 
Cara Pembuatan : 
  1. Screen dibersihkan, pakai air dan sabun cair, dikeringkan pakai hair dryer.
  2. Buat pola(sesuai dengan keinginan). Encerkan larutan autosel sebagai media pembuat pola. 
  3. Sendok teh autosol + 1 sekdok the pengencer. Diratakan, diatur pernukaan screen 
  4. Dengan kartu nama bekas.Keringkan denganb hair dryer. Pola disiapkan, dicelupkan 
  5. Dulu dalam minyak sayur, kemudian pola ditaruh diatas permukaan screen, pengerjaan 
  6. Pola ditempat gelap. Screen dan pola dijemur di sinar matahari, selama 1 menit. Pola  
  7. Dicuci bersih sehingga terbentuk pola pada screen. Untuk memaksimalkan bentuk 
  8. Digunakan spray drier . Pola dirapikan sehingga mendapat pola yang siap digunakan. 
  9. Tinta sablon diencerkan, lalu taruh diatas screen, lalu siap mdicetak ke bahan yang akan dibuat.  





Proses Pemanfaatan Limbah Plastik Menjadi Tas


Sampah plastik adalah jenis sampah yang paling sulit diuraikan oleh tanah. Jika Anda membuang sampah plastik hari ini, hingga 80 tahun mendatang pun sampah plastik ini pun belum bisa teruraikan. Padahal, hampir semua produk kebutuhan rumah tangga menggunakan pembungkus plastik. Namun, di tangan orang-orang kreatif, sampah itu bisa berubah wujud menjadi aneka kerajinan cantik dan fungsional, seperti tas, topi, wadah ponsel, dan dompet.



Dengan membuat kerajinan berbahan kemasan plastik ini, Anda bisa mendapat dua manfaat. Selain mendapat kerajinan yang cantik, Anda pun sudah turut berpartisipasi menyelamatkan lingkungan dari ancaman sampah plastik. Berikut proses pembuatan tas:
Alat dan bahan:
 kemasan plastik dengan corak dan warna yang senada   (2 buah untuk sisi depan dan belakang, 2 buah lagi untuk sisi kiri dan kanan).
    • bisban untuk tali tas.
    • perekat/lem
    • renda katun sebagai hiasan.
    • Jarum (ukuran 16) dan benang jahit berwarna senada.
Langkah pengerjaan:
  •  Bersihkan plastik dari noda dan kotoran untuk membersihkannya dengan menggunakan kertas tisu, namun jika sulit anda juga bisa merendamnya dengan air hangat.
  • Gunting dua buah kemasan dengan ukuran yang diinginkan. Usahakan potongan kedua kemasan plastik memiliki ukuran yang sama.
  •  Gunting dua kemasan lain (untuk sisi kiri dan kanan) menjadi dua bagian.
  •  Pasang dan jahit perekat, dengan menggunakan mesin jahit, pada bagian dalam masing sisi depan dan belakang.
  •  Pasang dan jahit bisban pada bagian permukaan plastik (sisi depan dan belakang), sebagai tali tas.
  •  Kemudian pasang dan jahit renda katun sekaligus bisban pada sisi atas lembar kemasan plastik. Lakukan langkah ini pada kemasan plastik untuk sisi depan dan belakang.
  •  Sambungkan kedua kemasan plastik yang sudah dipotong (untuk sisi kiri dan kanan tas). Sehingga membentuk lembaran panjang.
  •  Hubungkan dan sambung dengan jahitan mesin, bagian tadi dengan lembaran plastik untuk sisi depan dan belakang.
  • Lalu pasang bisban pada seluruh tepinya. Jadilah sebuah tas , berbahan kemasan plastik. 


Proses Pemanfaatan Limbah Tahu Menjadi Bahan Pangan

Tahu adalah salah satu makanan tradisional yang biasa dikonsumsi setiap hari oleh orang Indonesia. Proses produksi tahu menghasilkan 2 jenis limbah, yaitu limbah padat dan limbah cair. Sebagian besar industri pangan seperti industri tahu, tempe, kerupuk, tapioka, dan pengolahan ikan, limbah padat dan cairnya dibuang ke lingkungan, seperti selokan dan sungai. Untuk itu perlu kita tingkatkan upaya untuk memanfaatkan limbah hasil aktivitas masyarakat. Pembuatan kerupuk ampas tahu mudah dilakukan. Dalam pembuatan kerupuk ampas tahu, bahan pencampur yang digunakan adalah tepung tapioka sebagai pengikat ampas dan bumbu yang di gunakan adalah soda kue, pemutih makanan, garam, penyedap kaldu, monosodium glutamat, bawang putih dan ketumbar.Untuk lebih lengkapnya berikut ini disampaikan resep pengolahannya:
*      Alat:
·         Baskom
·         Pengukus
·         Pengaduk
·         Kompor
·         Penggorengan
·         loyang
·         tampah
·         Bahan
Bahan A
·         1500 gr ampas tahu yang sudah dipress
·         20 gr pemutih makanan
·         20 gr soda kue
·         15 gr garam
·         2 bks penyedap kaldu
·         5 gr monosodium glutamat
·         25 gr bawang putih (dihaluskan)
·         2 sdt ketumbar(dihaluskan)
Bahan B
·         600 gr tepung tapioka
*      Cara Membuat :
1.    Campurkan Ampas tahu + pemutih makanan.
2.    Tambahkan bahan A yang lain.
3.    Tambahkan bahan B, campur dan diuleni.
4.    Cetak dan padatkan pada loyang.
5.    Lepaskan dari loyang, kukus sampai masak (1 – 2 jam).
6.    Angin-anginkan sampai keras 3-5 hari dan iris tipis-tipis kemudian dikeringkan.
7.    Goreng dalam minyak panas.
Ampas padat pengolahan tahu dapat diolah menjadi kecap. Cara pengolahannya sama dengan pengolahan kecap kedelai. Kecap yang dihasilkan dari ampas tahu sulit dibedakan aroma, rasa, dan warnanya dari kecap kedelai. Sehingga usaha ini cocok untuk usaha kecil berskala rumah tangga. Mau tahu cara pembuatan kecap dari ampas tahu? Berikut ini adalah cara pembuatan kecap dari ampas tahu.
*      Bahan
·         Ampas tahu
·         Garam.
·         Laru tempe.
·         Bumbu-bumbu.
·         Tapioka.
*      Peralatan
·         Wadah perendam.
·         Pengukus
·         Wadah fermentasi.
·         Tampah
·         Kompor
·         Kain penyaring
·         Botol
·         Alat penutup botol.
*      Cara Pembuatan
·        Penyiapan ampas tahu : Ampas tahu direndam dengan air bersih selama 12 jam. Setelah itu bahan dipres dengan alat pres sehingga airnya keluar. Ampas yang telah berkurang airnya dikukus selama 60 menit, kemudian didinginkan di atas tampah sampai suam-suam kuku.
·         Fermentasi menjadi tempe gembus. Ampas ditaburi laru tempe (1 gram untuk 1 kg ampas), dan diaduk-aduk sampai rata. Setelah itu ampas dihamparkan di atas tampah setebal 2 cm dan ditutup dengan daun pisang. Tampah diletakkan diatas para-para yang terhindar dari serangga dan cahaya matahari langsung selama 4-5 hari sampai kapang cukup tebal menutupi tempe gembus.
·         Penjemuran tempe gembus. Tempe gembus dipotong-potong, kemudian dijemur atau dikeringkandengan alat pengering sampai kering
·         Penyiapan larutan garam 20%. Untuk mendapatkan 1 liter larutan garam 20% dilakukan dengan cara berikut. Garam sebanyak 200 gram ditambah dengan air sedikit demi sedikit sambil diaduk.
·         Fermentasi garam. Butiran tempe yang telah kering dimasukkan ke dalam larutan garam. Tiap 1 kg butiran tempe kering membutuhkan 3 liter larutan garam. Perendaman dilakukan di dalam wadah perendam selama 10-15 minggu. Pada siang hari manakala langit tidak tertutup awan, atau tidak hujan, wadah dipindahkan ke udara terbuka , dan penutup wadah dibuka.
·         Ekstraksi kecap mentah : Hasil fermentasi disaring dengan kain saring. Ampas diperas dengan kain saring atau dipres dengan mesin pres. Cairan kental hasil penyaringan dan pemerasan/ pres disatukan. Cairan ini disebut dengan kecap mentah. Selanjutnya kecap mentah ditambah dengan air. Tiap 1 liter kecap mentah ditambah dengan 1 liter air.
·         Penyiapan bumbu : Keluwak, dan lengkuas digiling sampai halus,
·         Gula merah disayat, kemudian digiling sampai halus,
·         Sereh dipukul-pukul sampai halus.
·         Pembumbuan dan pemasakan kecap manis. Cairan kecap dipindahkan ke panci, kemudian ditambahkan keluwak, lengkuas, sereh, daun salam. Kecap dipanaskan sampai mendidih. Kecap yang masih panas disaring dengan kain saring. Bahan-bahan yang tertinggal di kain saring dibuang. Setelah itu, kecap ditambah dengan gula merah diaduk-aduk sampai seluruh gula larut. Setiap 1 liter kecap ditambh dengan 750 gram gula merah. Kemudian kecap disaring kembali.
·         Pengentalan. Kecap yang telah dingin ditambah dengan tepung tapioka. Setiap 1 liter kecap ditambah dengan 20 gram tapioka dan diaduk sampai rata. Setelah itu kecap ini dipanaskan sampai mendidih sambil diaduk- aduk.
Copyright 2009 Proses Pengolahan Limbah. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy